Menjadi Muslimah Konten Kreator
Salah satu konsekuensi sebagai Muslim yang bertakwa ialah amar ma'ruf nahi munkar. Hal ini telah Allah Ta'ala perintahkan dalam al-Quran Surah Ali Imron [3] ayat 114. Peran dai harus melekat pada setiap pribadi Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Dai menjadi tugas utama bagi kita sebagai pelaku dakwah.
Lantas apa kegiatan dakwah yang tepat untuk generasi millenial saat ini? Pada hakikatnya berdakwah itu mengajak sesama untuk meyakini aqidah, syariah, serta menyeru kebaikan kepada setiap umat dan melarang pada kemungkaran.
Apalagi di era serba digital sekarang ini, generasi milenial harus bisa memanfaatkan media untuk sarana dakwah. Jangan sampai media hanya digunakan untuk kesenangan semata, lalu kita terlena dengan segala fasilitas yang disedikan hingga lalai mengingat Allah. Ranah dakwah harus tetap kita geluti, tetapi dengan cara mengembangkan metode dakwah agar tidak tertinggal dengan zaman.
Nah, muncul pertanyaan, apa peran kita sebagai muslimah modern yang hidup di dunia digital tanpa menghilangkan kodrat sebagai wanita yang tidak bisa sembarangan tampil di depan publik? Ruang gerak dakwah muslimah tidak sama dengan laki-laki. Sebab, ia harus tetap menjaga kehormatan diri sebagai Muslimah.
Namun, sudah saatnya kini perempuan kembali kepada fitrahnya sebagai pendidik generasi. Peran yang akan menyelamatkan agama dan generasi Islam. Muslimah zaman now tidak boleh menjadi primitif dan penuh dengan kejahiliyahan.
Coba kita bercermin kepada perempuan di masa Rasulullah SAW. Mereka tidak pernah ketinggalan memberikan kontribusi, peran, dan tanggungjawab dalam dunia dakwah. Mereka selalu bersemangat untuk ikut andil dalam fastabiqul khairat, meskipun mereka juga sibuk menjalani kewajiban sebagai ibu rumah tangga.
Sosok Khadijah, Aisyah, Fatimah, dan shahabiyah lainnya, misalnya, selalu belajar dan bertanya kepada Rasulullah SAW agar bisa menjadi hamba yang layak sebagai khairu ummah.
Di era teknologi digital sekarang ini kita harus bersungguh-sungguh membangun karakter bangsa yang baik. Kita tidak lagi berperang melawan musuh dengan kekerasan, tapi melawan pemikiran yang tidak sesuai dengan norma kehidupan dan menyimpang dari syariat Islam. Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi seiring berkembangnya teknologi informasi, khususnya media komunikasi yang sangat mempengaruhi gaya hidup manusia.
Untuk menjadi seorang muslimah yang cerdas, kita harus mengenggam visi dan misi dengan berbekal ilmu dan wawasan, khususnya di bidang teknologi informasi. Mengapa? Sebab, semakin lama teknologi informasi akan semakin canggih. Kita pun harus bisa mengikuti perkembangan ini. Kita harus berkontribusi positif, kreatif dan inovatif dalam koridor aturan Islam. Inilah peran yang bisa diambil oleh muslimah zaman now untuk menyelamatkan dunia agar tetap berada pada konsepnya yang haq.
Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi gerakan dakwah. Ini juga menjadi tugas para pendidik dan du'at untuk memanfaatkan teknologi informasi guna menangkal berbagai isu palsu (hoax) dan sarat kebencian, juga memberikan pelajaran yang benar tentang agama Islam.
Dakwah melalui media sosial bisa menjadi tren baru di kalangan generasi milenial. Dakwah harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. skill yang kita miliki harus dikerahkan untuk masuk ke dalam ranah dakwah.
Dakwah menggunakan platform media sosial bisa memberikan kemudahan bagi mereka yang punya kesibukan, terutama bagi kaum millenial yang ingin memperdalam ilmu agama. Saat ini pengguna media sosial terbanyak adalah kaum milenial. Jadi dakwah menggunakan media sosial cocok banget dipakai untuk masa sekarang. ***
Penulis: Azmi Az | mahasiswi STID M Natsir, Jakarta