Sejarah

Perang Yarmuk, Pembuka Jalan Pembebasan Baitul Maqdis


Setelah bergabung dengan pasukan Muslim, menurut Mansyur Abdul Hakim dalam buku berjudul _Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman_, Khalid langsung membagi tentaranya menjadi 36 hingga 40 regu. Masing-masing regu terdiri atas seribu prajurit. Dengan demikian, jumlah pasukan Muslim diperkirakan 36 hingga 40 ribu prajurit. Mereka semua bergerak ke arah Yarmuk.

Kaisar Heraklius juga mengerahkan pasukannya yang berasal dari Konstantinopel, negeri Syam yang masih dalam kekuasaan Romawi, dan Roma untuk menuju Yarmuk. Jumlahnya sangat fantastis, diperkirakan mencapai 240 ribu prajurit.

Lalu, bertemulah kedua pasukan yang tak imbang tersebut di Yarmuk. Perang belum selesai, datang kabar dari Madinah bahwa khalifah Abu Bakar RA wafat. Ini terjadi pada 26 Agustus 634 M atau 23 Jumadil Akhir 13 H. Selanjutnya, naiklah Umar bin Khaththab RA sebagai pengganti Abu Bakar RA.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: Belajar Tabah dari Kisah Urwah bin Zubeir

Umar RA menghendaki agar pimpinan pasukan pembebasan Syam diganti dari Khalid bin Walid kepada Abu 'Ubaydah ibn Jarrah. Khalid tentu saja taat dengan keputusan tersebut. Namun, pergantian baru dilaksanakan setelah Perang Yarmuk selesai.

Kecamuk Perang Yarmuk benar-benar dahsyat, sampai-sampai Ibnu Katsir menggambarkannya dengan ungkapan, "sangat sengit dan berkobar-kobar hebat. Pedang-pedang terus berseliweran merenggut nyawa, menebas kepala, dan membelah tubuh."

Perang Yarmuk berakhir dengan kemenangan kaum Muslim. Kemenangan ini tak lepas dari kepiawaian Khalid menyusun strategi perang. Para sejarawan menyebut pertempuran Yarmuk penting dalam sejarah dunia. Sebab, inilah gelombang pertama pasukan kaum Muslim menaklukkan wilayah di luar jazirah Arab. Ini pula yang menjadi pintu pembuka pembebasan Baitul Maqdis dan wilayah Syam (Suriah) yang dikuasai oleh Romawi.

Setelah perang Yarmuk selesai, Khalid menyerahkan tampuk pimpinan kepada Abu 'Ubaydah. Namun, tak berarti Khalid undur dari misi pembebasan Syam dan Baitul Maqdis. Ia dan pasukannya tetap mendampingi Abu 'Ubaydah meneruskan ekspansi ke Damaskus, sebelum akhirnya Palestina dan Baitul Maqdis kembali ke pangkuan Kaum Muslim. Kisah tentang pembebasan Baitul Maqdis setelah Perang Yarmuk ini akan kita kupas dalam catatan selanjutnya. ***

Penulis: Mahladi Murni

Berita Terkait

Image

Baitul Maqdis Dibebaskan Tanpa Darah Tertumpah

Image

Kisah Dua Panglima Cerdik yang Berlaga di Ajnadain

Image

Umar Meminta Abu Ubaydah Agar Membebaskan Damaskus

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan