Perang Yarmuk, Pembuka Jalan Pembebasan Baitul Maqdis

Sejarah  
Perang Yarmuk berlangsung di sebuah lembah yang luas di perbatasan Yordania dan Palestina.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar as-Shiddiq RA, Baitul Maqdis belum bisa dibebaskan dari penguasaan Romawi. Konsentrasi Khalifah Abu Bakar RA saat itu adalah mengatasi persoalan pemurtadan orang-orang Arab di Jazirah Arab.

Namun, bukan berarti Abu Bakar RA tak punya rencana untuk membebaskan Bumi Syam, yang di dalamnya terdapat Baitul Maqdis, sebagaimana dulu diupayakan juga oleh Rasulullah SAW di masa menjelang ajal beliau.

Pada bulan Rajab tahun ke-12 Hijriah, atau 633 M, sebagaimana tertulis dalam Buku Pintar Sejarah Islam karya Qasim A Ibrahim dan Muhammad A Saleh, Abu Bakar RA telah mengirim 4 batalyon berbeda untuk menaklukkan Syam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Batalyon pertama dipimpin oleh Yazid ibn Abi Sufyan, ditugaskan menaklukkan Damaskus. Batalyon kedua dipimpin Syurahbil ibn Hasanah untuk menyerbu Urdun.

BACA JUGA: Mari Mengenal Kekaisaran Romawi Barat

Pasukan ketiga dipimpin Abu 'Ubaydah al-Jarrah menuju Humush. Dan, pasukan keempat dipimpin oleh 'Amr ibn Ash menuju Palestina.

Hanya saja keempat batalyon ini tak menujukkan hasil yang berarti karena kuatnya pasukan Romawi. Mendapati hal tersebut, Abu Bakar RA lalu mengubah strateginya. Beliau memerintahkan kepada Khalid bin Walid, ahli strategi perang kaum Muslim yang ketika itu sedang bertugas di Irak untuk memimpin keempat batalyon prajurit Muslim yang sedang menjalankan misi pembebasan Bumi Syam tersebut.

"Demi Allah, dengan Khalid, saya akan membuat pasukan Byzantiun melupakan bisikan-bisikan setan," jelas Abu Bakar. Ini terjadi sekitar bulan Safar, 13 H, atau 634 M.

Saat itu pasukan Romawi terkonsentrasi di sebuah lembah yang di dalamnya mengalir sungai dari Gunung Hauran. Sungai ini terletak di dekat perbatasan antara Suriah dan Palestina, kemudian turun ke arah selatan, lalu bermuara di cekungan Yordania dan Laut Mati. Lembah ini bernama Yarmuk. Di sana terdapat kawasan yang sangat luas, diapit oleh gunung-gunung yang menjulang tinggi.

Abu Bakar memerintahkan Khalid untuk segera menuju Yarmuk dengan mengerahkan keempat batalyon tentara Muslim guna menghadapi pasukan Byzantium yang juga memusatkan seluruh pasukannya ke lembah itu.

Khalid mematuhi perintah ini. Ia membawa 9.500 prajuritnya dari Irak untuk bergabung dengan pasukan Muslim di Syam. Ia sengaja menemupuh jalan yang tak biasa agar bisa sampai ke Yarmuk dalam waktu cepat. Jalan tersebut bernama Samawah, berupa padang pasir yang tandus dan terik. Tak akan ditemukan mata air selama lima hari perjalanan di padang pasir ini.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image