Sabar Menjawab Ujian-ujian Kehidupan

Hikmah  
Perbanyak membaca Qur'an, insya Allah akan mempertebal rasa sabar ketika menghadapi ujian.

Allah Ta'ala menurunkan Al-Qur’an untuk penjadi petunjuk kepada ciptaan-Nya bagaimana cara hidup di muka bumi sehingga bisa bahagia dan selamat hingga kembali kepada kehidupan abadi yang mensejahterakan di Surga-Nya. Al Qur’an adalah petunjuk yang tidak ada keraguan, tidak ada kesalahan, tidak ada kekurangan.

Di antara petunjuk-Nya menginformasikan bahwa manusia pasti akan berhadapan dengan ujian-ujian kehidupan (QS.29: 2. QS.2: 155), sekaligus Allah Ta'ala juga menunjukkan bahwa sabar merupakan cara menjawab ujian-ujian tersebut (QS.2: 153).

Apa yang dimaksud sabar? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sabar berarti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati). Arti lainnya dari sabar adalah tabah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lebih jauh Abi Abdul Jabbar dalam www.madaninews.id menjelaskan bahwa kata sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu as-Shabru. Kata tersebut merupakan masdar dari fi’il madhi yang berarti menahan diri dari keluh kesah.

Ada juga yang mengatakan as-Shibru dengan mengkasrahkan shad-nya yang berarti obat yang sangat pahit dan tidak enak. Imam Jauhari memahami kata sabar yang bentuk jamaknya berupa lafad صُبُرٌ dengan menahan diri ketika dalam keadaaan sedih atau susah.

Ar-Raghib Al-Asfihani berpandangan bahwa sabar adalah kuat atau tahan ketika dalam keadaan sempit maupun sulit. Menurutnya, sabar juga berarti menahan hawa nafsu dari sesuatu yang dapat merusak akal dan syari’at.

Sabar dalam pandangan M. Quraish Shihab adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginan demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik. Adapun dalam pandangan Ibnu Qayyim al-Jauzi sabar adalah menahan diri dari rasa gelisah, cemas, dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah, menahan tubuh dari kekacauan.

Lebih lanjut, kata sabar, sebagaimana dalam Kamus Al-Quran aw Ishlah al-Wujuh wa an-Nadlair fi Al-Quran Al-Karim mempunyai lima makna.

Pertama, sabar bermakna menahan, sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

Kedua, sabar bermakna berani, sebagaimana firman-Nya, “Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka.” (QS. Al-Baqarah : 175).

Ketiga, sabar bermakna ketabahan, sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)-nya dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.” (QS. Al-Furqan : 42)

Keempat, sabar bermakna ridha, sebagaimana firman-Nya, “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri” (QS. At-Thur : 48).

Kelima, sabar bermakna sabar itu sendiri, sebagaimana firman-Nya, “Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (Q.S Shad: 44)

Bersabarlah jika menghadapi ujian-ujian kehidupan, jaminannya akan menjadi pemenang. Sebab, dengan bersabar, kita bisa menahan diri untuk selalu taat kepada-Nya, menjauhkan hal-hal yang diharamkan dan ikhlas menerima takdir Allah Ta'ala yang dirasa pahit. ***

Penulis: Nursyamsa Hadis | Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat DPP Hidayatullah

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image