Pucat Pasi di Tobelo
NewsBelum lama ini, saya mengunjungi Taufiq di Tobelo. Wajahnya riang, selalu tersenyum. Pesantren yang dulu ia rintis kini telah berdiri di lahan seluas 4 hektar. Sebanyak 20 santri telah bermukim di sana. Selebihnya, 70 siswa dan siswi setingkat SMA, belajar di pesantren tersebut setiap hari.
Taufik telah melewati hari-hari sulitnya. Tak banyak anak-anak muda yang memilih hidup seperti dia.
Hari itu, saya memilih menghabiskan malam bersama dia, ditemani jagung bakar, pisang goreng, dan kopi jahe, mendengarkan lika-liku kehidupannya, hingga bisa tersenyum seperti sekarang. ***
Penulis: Mahladi Murni