Kunci Ketentraman Hati
Semua manusia ingin bahagia. Mereka berjuang mati-matian, berkerja sampai lupa waktu, hanya demi mencari kebahagiaan.
Akan tetapi banyak orang yang lupa bahwa kebahagiaan itu tidak selalu tentang harta dan jabatan. Arti kebahagiaan yang sesungguhnya justru ketika hati merasa tentram menjalani hidup.
Hati yang tentram adalah hati yang senantiasa dekat dengan Robb-nya. Hati yang tentram akan membuat pikiran menjadi nyaman dan bahagia. Sebab, hati merupakan segumpal daging yang menentukan segalanya.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam (SAW) bersabda, sebagaimana diriwayatkan dari Nu'man Bin Basyir, "Ingatlah bahwa di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Dan bila ia buruk, maka buruk pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati," (Riwayat Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: Tulisanku Adalah Ladang Dakwahku
Sebaliknya, hati yang berpaling dari Allah Ta'ala akan menjadi sebab munculnya kegalauan dan kekacauan. Ibnul Jauzi berkata, "Saya mendapatkan sebab dari kegalauan dan kekacauan karena hati berpaling dari Allah dan menghadap ke arah dunia. Setiap kali kenikmatan itu hilang, akan terjadilah kegalauan karena kehilangan itu."
Keimanan tertanam di dalam hati. Karena itu, jika hatinya beriman maka sudah pasti pikirannya tentram.
Allah Ta'ala berfirman, "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram," (Ar-ra'd [13]: 28).
Maka, selalulah mengingat dan mendekat kepada Allah Ta'ala agar hati menjadi tentram dan bahagia dunia akhirat.
Wallahu a'lam.
Penulis: Rini Dwi Utama (mahasiwi STID M Natsir, Jakarta)