Tujuh Materi Dakwah Menurut al-Muddatsir
Setiap Muslim punya kewajiban untuk berdakwah. Lalu apa saja hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah? Apa saja materi yang harus disampaikan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, teladan paling pas adalah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam (SAW). Mari kita renungkan bunyi surat Al Muddatsir [74] ayat 1 sampai 7 sebagaimana tertulis dalam buku berjudul Biografi Rasulullah, Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik, karya DR Mahdi Rizqullah Ahmad.
Turunnya ayat-ayat ini sekaligus menandakan bahwa wahyu-wahyu Allah Ta'ala yang turun kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur harus didakwahkan. Menurut Mahdi Rizqullah, tujuh ayat pertama surat Al Muddatsir [74] ini telah merangkum semua materi dakwah yang harus disampaikan Rasulullah SAW.
Ayat pertama dan kedua, "Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!" menerangkan bahwa masa berleha-leha sudah usai, tugas dakwah telah sampai, maka bangkitlah dan ajaklah seluruh manusia ke dalam Islam.
Ayat ketiga, "Dan Tuhanmu, agungkanlah!" terkandung petunjuk bahwa di dunia ini tak ada yang lebih tinggi dan lebih agung dari Allah Ta'ala, Dzat yang mengetahui segala rahasia kehidupan. Inilah materi awal yang harus didakwahkan kepada manusia supaya mereka tunduk dan patuh kepada Allah Ta'ala. Inilah tauhid mutlak
Ayat keempat, "Dan pakaianmu, bersihkanlah!" mengandung isyarat bahwa seseorang yang akan berdakwah harus membersihkan dan meyucikan dirinya terlebih dahulu, baik lahir maupun batin. Ini penting agar mereka menjadi contoh bagi orang-orang yang mereka ajak untuk bersama-sama meniti jalan Ilahi.
Kemudian, pada ayat kelima, "Dan perbuatan dosa (menyembah berhala), tinggalkanlah!" merupakan pemberitahuan bahwa seorang pendakwah juga harus menghindari perbuatan menyekutukan Allah Ta'ala. Ini amat penting, sebab tauhid adalah pesan utama yang harus didakwahkan kepada masyarakat. Pesan ini harus benar-benar dicontohkan oleh para juru dakwah.
Pada ayat keenam, "Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak!" merupakan perintah agar dakwah dijalankan dengan ikhlas disertai akhlak yang mulia.
Sedangkan ayat ketujuh, "Dan, untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah!" merupakan kunci keberhasilan dalam dakwah, yakni kesabaran dan ketabahan. Kesabaran ini juga harus diajarkan kepada seluruh kaum Muslim, terutama kepada mereka yang benar-benar ingin mengikuti jalan Rasulullah SAW. Sebab, jalan itu tak akan mudah meskipun ia akan berakhir di surga.
Penulis: Mahladi Murni