Tips

Kiat Menulis Agar Menarik dan Istiqomah

Perkembangan teknologi online memudahkan kita menulis istiqomah dan menarik

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, dalam sambutannya di acara Multaqa Duat yang diselenggarakan Komisi Dakwah MUI pada 22 Januari 2022 menyerukan kepada para dai agar memanfaatkan teknologi digital untuk dakwah.

Seruan ini rasanya sangat tepat di era kemudahan informasi sekarang ini. Teknologi internet terbukti lebih efektif dan efisien untuk dakwah. Sebab, penggunaan teknologi ini menyebabkan para dai bisa berinteraksi dengan siapan pun tanpa disekat-sekat oleh dinding, wilayah, bahkan negara. Pemanfaatannya mudah, biaya pun terjangkau.

Hanya saja para dai perlu dibekali kiat menulis secara baik agar bisa memenuhi konten-konten publikasi internet dengan materi dakwah yang menarik dan bisa istiqomah. Bagaimana kiatnya? Yuk perhatikan ulasan berikut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pertama, tanamkan niat dalam diri Anda bahwa "Saya menulis untuk berdakwah." Keridhoan Allah Ta'ala menjadi tujuan tertinggi. Jika kita menggantungkan cita-cita pada tujuan tertinggi, maka yang lain akan menjadi mudah.

Kedua, karena niat menulis untuk berdakwah, maka sasaran karya kita bukan sekadar teman seprofesi, keluarga, apalagi calon mertua, melainkan masyarakat luas. Semakin banyak masyarakat yang membaca tulisan kita, kian banyak pula kebajikan yang kita bagi kepada mereka.

Ketiga, pilihlah tema yang menarik. Tema yang tidak menarik tentu tak akan diperhatikan pembaca. Semakin menarik tema yang kita pilih, semakin bernilai karya kita. Bila perlu, lakukan riset kecil-kecilan. Cari tahu apa yang menjadi topik terhangat pembicaraan masyarakat saat ini.

Keempat, pastikan kita memiliki akses untuk menggali data tentang tema yang kita pilih. Ini penting karena komunikasi yang baik adalah komunikasi yang memiliki rujukan. Karena itu kita perlu mencari bahan atau informasi yang bisa memperkaya tulisan kita. Galilah secara mendalam, entah lewat wawancara, liputan pandangan mata, atau studi pustaka.

Jika ternyata bahan yang kita gali tidak cukup dan kita kesulitan menggalinya lebih dalam, segeralah pikirkan kemungkinan mengganti tema, atau bersiaplah untuk kerja lebih keras guna meneruskan upaya mencari bahan. Ingat, surga harganya memang tidak murah!

Kelima, jika bahan telah terkumpul, mulailah menulis dengan tata bahasa dan ejaan yang benar. Jangan mengeluh dan mengatakan "Saya tidak bisa!" Sebab, Bahasa Indonesia telah lama kita pelajari, bahkan sejak bangku sekolah dasar sampai tamat SMU. Rasanya, setelah belajar selama 12 tahun, tak mungkin kita tak paham menulis. Hanya perlu rajin mengulang-ulang saja.

Keenam, carilah waktu yang baik dalam menulis,. Yakni, saat di mana hati kita tentram. Bila perlu, ambillah air wudhu sebelum menulis. Ini agar hati kita terpaut dengan tulisan yang akan kita buat. Seringkali tulisan yang keluar dari hati yang bersih lebih memiliki jiwa ketimbang tulisan yang dibuat secara terpaksa dan tergesa-gesa.

Ketujuh, bacalah kembali karya kita setelah selesai menulis. Baca ulang dua sampai tiga kali. Perhatikan baik-baik kata demi kata. Sempurnakan tata bahasanya, rapikan alurnya, dan buang hal-hal yang tak bermanfaat. Ini tak bakal menghabiskan banyak waktu.

Ingat, tulisan yang amburadul tak akan menarik dibaca. Jika masyarakat tak tertarik membaca karya kita, maka dakwah tak akan sampai ke hati mereka.

Kedelapan, setelah semua telah sempurna, publikasikanlah, baik di blog atau sosial media. Sebarkan karya Anda seluas-luasnya, lalu biarkan karya Anda menjangkau sendiri hati para pembaca. Mungkin ada yang tersentuh, mungkin pula ada yang menolak. Ada yang mencibir, ada juga yang mengagumi.

Ikhlaskan semuanya. Sebab, hanya Allah Ta'ala yang mampu membolak-balikan hati manusia, bukan Anda. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah bersiaplah untuk membuat tulisan berikutnya.

Selamat mencoba! ***

Penulis: Mahladi Murni

Berita Terkait

Image

Inilah Tantangan Dakwah di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Image

Inilah Nasehat Berharga untuk Para Penulis Muda

Image

Berdakwah Ada Konsekuensinya, Jadi Bersabarlah!

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan