Petunjuk Jalan Pulang

Hikmah  
Manusia perlu petunjuk dalam menapaki jalan pulang menuju surga, yakni al-Qur'an.

Jika Anda seorang pencinta alam, pasti Anda pernah menjelajahi hutan. Mari kita bayangkan suatu ketika Anda tengah menjelajahi hutan lebat, lalu tersesat. Anda mulai menebak-nebak ke mana jalan pulang. Namun, semakin Anda menebak, semakin Anda tersesat.

Tetiba Anda menemukan peta jalan pulang. Di dalamnya tertera petunjuk apa yang harus Anda lakukan bila ingin selamat sampai di tempat asal. Petunjuk tersebut berupa perintah dan larangan. Lantas, apa yang Anda akan lakukan dengan petunjuk itu?

Awalnya, tentu Anda belum yakin bahwa itu petunjuk yang benar. Boleh jadi itu petunjuk salah. Jika Anda ikuti, malah semakin tersasar. Karena itu, Anda perlu mengamati, membaca, memikirkan dengan matang, mengkaji, apakah ada hal yang keliru dari peta petunjuk tersebut?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jika Anda benar-benar telah yakin, barulah Anda ikuti petunjuk itu. Jika belum yakin, segeralah yakinkan diri Anda. Jangan berlama-lama, sebab Anda harus pulang, sementara waktu terus berjalan.

Begitulah umpama kehidupan manusia di belantara dunia saat ini. Sejatinya, tempat asal kita adalah surga, sebagaimana kakek buyut kita dulu --Nabi Adam AS dan Hawa. Namun, karena sebuah kesalahan, kakek buyut kita diturunkan ke belantara dunia.

Lalu Allah Ta'ala memberikan peta jalan pulang kepada kita. Peta itu berisi petunjuk, baik perintah maupun larangan. Peta tersebut tak lain adalah al-Qur'an. Pertanyaannya, yakinkah kita bahwa "peta jalan" yang diberikan oleh Allah Ta'ala tersebut mampu mengantarkan kita kembali pulang?

Tentang ini, Allah Ta'ala telah menggaransi bahwa peta jalan tersebut benar, tak ada lagi keraguan. Allah Ta'ala berfirman dalam surat al-Baqarah [2] ayat 2 dan 3, "Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

Jika masih belum yakin, maka cobalah mulai "membaca" sebagaimana dulu Allah Ta'ala perintahkan kepada Rasulullah SAW. Iqro" (bacalah), hingga kita benar-benar yakin!

Jika kita sungguh-sungguh membaca ayat-ayat kauniyah (fenomena alam) dan qauliyah (wahyu Allah), maka akan kita dapati bahwa tak ada sedikit pun kesalahan dalam al-Qur'an. Tak ada pertentangan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Tak akan kita temukan ketidakrelevanan antara isi al-Qur'an dengan keadaan saat ini, saat lampau, bahkan saat mendatang.

Jika kita telah yakin, maka mulailah melangkah sesuai peta jalan yang diberikan Allah Ta'ala. Jangan menunggu nanti!

Wallahu a'lam.

Penulis: Mahladi Murni

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image