Keteladanan Adalah Ruh Pendidikan
BANGKA TENGAH --- Pondok Tahfizh Hidayatullah Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, pada Jumat (22 Juli 2022) menggelar rapat kerja dengan tema Membangun Etos Kerja, Prophetic dan Profesional. Hadir dalam rapat kerja tersebut para stakeholder, termasuk jajaran guru dan pengurus Yayasan Pesantren Hidayatullah Bangka Tengah.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Pendidikan Hidayatullah Bangka Tengah, Ust. Ismail Zalukhu menjelaskan bahwa pengambilan tema rapat kerja merupakan tindak lanjut gerakan mainstream Hidayatullah, yaitu tarbiyah dan dakwah. Kedua gerakan mainstream ini, menurut Ismail, tidak bisa berjalan secara maksimal jika tidak ditopang oleh sumber daya insani yang kompeten.
"Sumber daya insani yang kompeten merujuk pada kompetensi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu indikasinya adalah profesional dan memberi keteladanan," jelas Ismail yang juga alumni Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan.
BACA JUGA: Islamophobia di Antara Definisi dan Persepsi
Keteladanan adalah ruh pendidikan. Jika keteladanan tidak ada pada sebuah sistem pendidikan, kata Ismail, maka dapat dipastikan proses pendidikan tersebut minim nilai dan kehilangan jati diri. Bahkan, kehilangan hakikat dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Sementara itu Ketua Yayasan Hidayatullah Bangka Tengah, Ust. Irwan Sambasong, S.Pd.I, menyatakan bahwa pendidikan adalah media formal untuk melahirkan sosok yang berilmu dan berkarakter.
"Ilmu lebih utama dari shalat sunnah. Menuntut ilmu adalah merupakan kewajiban umat Islam yang tertinggi setelah shalat fardhu," jelas Irwan, mengutip perkataan ulama besar, Imam Asy-Syafi’i.
Selain itu, kata Irwan yang juga jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Wahdah Islamiyyah, Makassar, Sulawesi Selatan, ilmu adalah kata kunci untuk mewujudkan kebaikan dunia dan akhirat. "Mengapa Ilmu menjadi kunci bahagia dunia dan akhirat? Karena Ilmu yang benar akan melahirkan peserta didik yang takut kepada Allah Ta'ala," jelasnya.
BACA JUGA: Sedekah yang Dilarang
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Pembina Yayasan Hidayatullah Bangka Tengah, Naspi Arsyad, menegaskan bahwa tema prophetic atau kenabian dalam rapat kerja ini adalah tema yang multi dimensi.
Sosok yang akrab disapa UNA ini mengurai bahwa Nabi telah mencontohkan semua hal yang terkait dengan profesionalisme. Kedisiplinan, etos kerja, tanggung jawab, adalah di antara karakter mutlak bagi tenaga pendidik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
"Lintasan sejarah menorehkan bahwa Nabi adalah sosok pekerja keras. Masa istirahat Beliau cenderung minim. Komitmen ini lahir dari tanggung jawab yang sangat besar," kata pria yang telah diamanahi 3 anak dan 1 cucu in.
Naspi juga berkata bahwa indikasi profesionalisme lembaga pendidikan Hidayatullah adalah saat kurikulum dan program-programnya memberi daya dukung terhadap mainstrean Hidayatullah, yaitu Tarbiyah dan Dakwah. ***
Penulis: Ibnu M Hawab