Rahasia Tanaman yang Penting Anda Ketahui
Jika Anda senang berkebun, perhatikanlah sepetak lahan yang Anda tanami berbagai jenis tanaman. Ada yang bercabang banyak, ada juga yang bertangkai sedikit. Ada yang berbuah manis, asam, dan ada juga yang pedas. Ada yang berbunga merah, kuning, atau biru.
Meskipun tanaman itu berbeda-beda, namun mereka semua tumbuh dari lahan yang sama, tanah yang sama, dan disiram dengan air yang sama. Lantas mengapa mereka bisa berbeda-beda? Demikianlah rahasia tanaman yang diperlihatkan oleh Allah Ta'ala bagi manusia yang mau berfikir.
Fenomena ini dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam al-Qur'an surat Ar-Ra'd [13] ayat 4, "Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."
Tanaman bisa juga memberi manfaat bagi orang-orang yang menanamnya. Bukan sekadar ia bisa memakan buahnya, memanfaatkan daun dan batangnya, atau sekadar menikmati keindahannya, tapi bagi orang-orang beriman, manfaat tanaman lebih dari sekadar itu. Ia bisa membawa seseorang menuju surga. Kok bisa?
Rasulullah SAW bersabda, “Tak seorang pun Muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi pahala sedekah baginya, dan yang dicuri orang lain akan bernilai sedekah baginya. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apa pun yang dimakan oleh burung dari pohon tersebut, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorang pun yang menguranginya, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” (Riwayat Muslim)
Jadi, pohon-pohon yang telah kita tanam lalu ia memberikan manfaat kepada mahluk lain, maka kita akan menerima aliran pahala darinya. Bayangkan bila kita telah menanam banyak sekali pohon, lalu pohon-pohon tersebut tak sekadar menjadi tempat berlindung dan mencari makan bagi berbagai jenis hewan, tapi juga melindungi wilayah tersebut dari longsor dan banjir, maka berapakah pahala yang akan kita peroleh?
Wajarlah bila Rasulullah SAW amat menganjurkan kepada kita untuk menanam pohon. Bahkan, kata Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik, andai di tangan kita masih ada anak pohon kurma sedang kiamat tak lama lagi tiba dan kita masih sempat menanam anak pohon kurma tersebut maka tanamlah!
Namun, kita juga perlu tahu bahwa tanaman bisa juga stres. Ini dilaporkan oleh masyarakat Ambon, Maluku, dalam acara Safari Dakwah Kepulauan Aru di Kampus Hidayatullah, Liang, Ambon, akhir September 2021. Menurut mereka, pohon-pohon di sana tak lagi berbuah setelah gempa dahsyat melanda wilayah itu tahun 2019. Padahal sebelumnya pohon-pohon tersebut berbuah lebat.
Fahmi Rosyadi, Direktur Produksi Natural Nusantara (Nasa) saat menyampaikan materi di acara tersebut menyampaikan bahwa fenomena tersebut disebabkan karena pepohonan itu stres. Timbulnya stres pada pepohonan, kata alumni Fakultas Pertanian UGM ini lagi, biasanya disebabkan adanya keadaan atau perlakuan tidak normal yang dialami pepohonan. Gempa, salah satunya.
Namun, keadaan tidak normal bukan sekadar disebabkan bencana alam. Perlakuan manusia yang menyakiti tanaman juga bisa menyebabkan stess. Butuh waktu yang tidak sebentar dan perlakuan khusus untuk bisa mengembalikan keadaan ini.
Jadi wajar pula bila Rasulullah SAW melarang para sahabatnya untuk menebang pohon saat hendak berperang. Kata Nabi SAW, "Jangan rusak pohon korma, jangan cabut tanaman, dan jangan runtuhkan rumah." Ini dalam keadaan perang, apakah lagi dalam keadaan damai. Mari tanam pohon dan rawat mereka dengan baik!