Dunia Maya, Orang Jahat, dan Solusi Mengatasinya
Belum lama ini muncul akun palsu media sosial yang mencatut nama Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Nashirul Haq. Yang menarik, dalam akun palsu tersebut muncul video beliau seolah-olah sedang berceramah tentang keunggulan sebuah produk kesehatan.
Sepintas, bila kita melihat gerak bibir dan raut wajah beliau di video tersebut, memang seperti sungguh-sungguh. Namun, bagi mereka yang paham dengan perkembangan teknologi informasi, akan terlihat bahwa video tersebut hanya "robot".
Lagi pula, bagi mereka yang paham siapa beliau, rasanya mustahil beliau berbicara seperti itu di atas mimbar.
Dunia maya dengan perkembangan teknologi yang menyertainya memang memberi peluang kepada ORANG ISENG untuk berbuat ISENG. Bahkan, boleh jadi, bukan sekadar berbuat iseng, tapi dirancang oleh mereka untuk tujuan tertentu. Entahlah!
Yang jelas, kemajuan teknologi informasi tak sekadar membantu orang baik untuk berbuat baik, tapi juga memudahkan orang jahat untuk berbuat jahat. Keduanya berlomba di jagad maya.
Orang baik tentu menjalankan misinya dengan cara yang baik. Tak mungkin kebaikan disebarkan dengan cara yang jahat.
Sebaliknya, orang jahat akan menjalankan misinya dengan cara yang jahat juga. Mereka bisa berpura-pura baik, menyamar menjadi orang baik, atau "lempar batu sembunyi tangan." Namanya juga orang jahat, segala cara akan mereka lakukan untuk mencapai tujuan kejahatannya.
Celakanya, mereka yang tak paham dengan teknologi ini akan mudah menjadi korban kejahatan tersebut. Begitu juga dengan mereka yang tidak dewasa dalam bersikap, selalu terburu-buru mengambil kesimpulan, atau gampang tersulut emosi.
Lalu apa solusinya? Pertama, mari kita melek informasi. Jangan menjadi orang awam di tengah belantara maya. Kedua, kendalikan emosi. Jangan mudah tersulut informasi. Bersikaplah bijak dan kedepankan tabayun.
Ketiga ---ini jika kita mampu--- jadilah bagian dari mujahid digital. Yakni, mereka yang berjuang meluruskan yang bengkok di dunia maya. Tugas mujahid digital tak akan ada habisnya, sebagaimana orang-orang jahat di dunia maya juga tak bakal habis.
Keempat --ini yang paling penting--- mintalah pertolongan kepada Allah Ta'ala agar kita tidak tersesat di dunia maya dan tidak menjadi korban orang-orang yang dengki. Sebab, dunia maya seperti dunia "ghaib". Tak bisa dilihat namun mampu merusak diri kita dari dalam.
Namun yakinlah, tak ada makar yang sanggup menandingi makar Allah Ta'ala.
Wallahu a'lam. ***
Penulis: Mahladi Murni | pengelola blog pribadi www.mahladi.com