Inilah Rumus Agar Hati Bisa Ikhlas

Hikmah  
Ikhlas gampang diucapkan namun tak mudah diterapkan (foto ilustrasi: ANTARA/Saudi Press Agency)

Apa itu ikhlas? Ikhlas dimulai dari mana? Apakah kita tiba-tiba bisa ikhlas?

Sama halnya ketika kita ingin pintar, apakah kita bisa tiba-tiba pintar? Tentu tidak bisa bukan? Agar bisa pintar maka kita harus melalui proses belajar.

Begitu pun dengan ikhlas. Kita perlu mengetahui apa definisi ikhlas. Apa pula maknanya? Bagaimana caranya agar bisa ikhlas? Dan, mengapa kita harus ikhlas?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kita tidak bisa mengetahui suatu hal sebelum kita berniat untuk mengetahui hal tersebut. Kita juga tidak akan mengetahui suatu hal sebelum kita masuk ke dalamnya.

Ikhlas sebuah kata yang lumrah dijadikan penyemangat dan pengingat dalam beramal shalih. Namun, tak jarang kata ini hanya menjadi perisai penampilan manusia.

Ikhlas merupakan amalan hati yang tidak bisa ditebak oleh siapa pun kecuali pemilik hati, yakni Allah Ta'ala.

Ikhlas berawal dari pikiran positif. Sebab, pandangan manusia akan diproses oleh otak, kemudian masuk ke dalam hati, dan menjadi sebuah makna.

Artinya, semua kejadian yang kita lihat pada mulanya netral. Diri kitalah yang memberikan makna kepadanya. Makna merupakan sesuatu yang ada dan menetap di pikiran kita. Ia bisa berupa arti atau maksud yang dibuat atas persepsi atau asumsi diri sendiri.

Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Panji Ramdan dengan judul Agar Hatiku Menjadi Ikhlas, di halaman 29 dituliskan bahwa, "Pikiran yang baik akan memberikan perasaan yang baik pula."

Untuk mencapai sebuah keikhlasan perlu melewati berbagai macam proses dan perjalanan, juga dibutuhkan latihan yang tidak mudah.

Namun semua itu harus dipaksakan. Akan ada proses jatuh bangun, putus asa, dan riya' yang menjadi salah satu hambatan ketika berlatih ikhlas. Hambatan-hambatan itu harus dilawan dengan beristighfar, memohon perlindungan, dan terus dilakukan.

Maka, dapat disimpulkan bahwa makna terbesar dari kata ikhlas adalah ketika kita tidak memikirkan apa yang orang lain lakukan terhadap apa yang telah kita lakukan. Itulah ikhlas!

Dengan kata lain, ikhlas berarti murni, suci, melakukan sesuatu hanya karena Allah Ta'ala, dan hanya untuk Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam. ***

Penulis: Amelia Fitriyani | mahasiswi STID M Natsir, Jakarta.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image