Begitu Saja Kok Nyerah!
Manusia akan mendapati suatu titik di mana dia merasa berada di posisi benar-benar jatuh, putus asa, dan tidak tahu arah hidup. Namun, sebelum kita menyerah, kita perlu bercermin dari kisah hidup Rasulullah s.a.w. yang mempertaruhkan jiwa, raga, dan hartanya untuk membela dan menegakan agama Allah Ta'ala.
Nasehat ini disampaikan oleh Najwa Dzahin dalam bukunya A Note to My Self. Dalam buku tersebut, Najwa menulis bahwa Rasulullah s.a..w. senantiasa bersabar melewati masa sulitnya.
Najwa juga memberi nasehat bahwa jika kita ingin menyerah, lihat pula Nabi Nuh a.s. yang tak pernah menyerah dalam menyeru umatnya walaupun pengikutnya tidak bertambah.
Jika masih ingin menyerah, lihatlah tunduk dan patuhnya Nabi Ibrahim a.s. tatkala diperintahkan untuk meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir tandus tanpa tumbuhan dan sumber air.
Jika dibandingkan apa yang kita perjuangkan, mereka sebetulnya lebih pantas untuk menyerah. Tapi kenyataannya para Nabi memilih tidak menyerah, karena mereka mengetahui betapa besarnya balasan bagi orang-orang yang terus bersabar dan berjuang.
Mereka tidak menyerah karena mengetahui bahwa Allah Ta'ala akan selalu ada di setiap hembusan napas dan langkah-langkah mereka.
Jadi, meskipun seisi dunia tidak mendukung apa yang kita perjuangkan, atau kita didesak-desak terus untuk menghentikan langkah perjuangan, percayalah bahwa ini semua pada akhirnya akan berbuah manis. Percayalah bahwa Allah Ta'ala akan membalas sesuai dengan apa yang kita usahakan.
Tidak ada yang mudah dalam hidup ini. Setiap hal harus dilalui dengan perjuangan. Sesekali kita akan menemui kerikil-kerikil kecil yang melukai telapak kaki. Namun, kita harus senantiasa bersabar karena yakin jalan yang kita tempuh benar.
Semoga Allah Ta'ala mudahkan kita dalam meniti jalan dakwah ini. Aamiin. ***
Penulis: Firda Amalia Sholihat | mahasiswa STID M Natsir, Jakarta.