Saat Santri Kembali ke Asrama
Setelah pemerintah membuat sejumlah kebijakan terkait wabah Covid 19 pada tahun 2020, sejumlah perguruan tinggi mulai menerapkan kuliah online. Begitu juga dengan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir. Awal Maret 2020, kami mahasiswi STID M Natsir yang tinggal di asrama kampus dipulangkan ke rumah masing-masing.
Kurang lebih dua tahun lamanya para mahasiswi yang berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air terpaksa belajar dari kampung masing-masing secara online. Terkadang menggunkan aplikasi whatsapp, terkadang lagi menggunakan aplikasi zoom atau google meet.
Alhamdulillah, perkuliahan online bisa kami ikuti dengan baik, termasuk aktivitas mengerjakan tugas kelompok.
BACA JUGA: Cintai Seperlunya, Sayangi Semampunya
Lalu, pada Senin, 16 Mei 2022, selepas Idul Fitri, masuk pesan grup whatsapp ke handphone kami. Pesan dari Ustadzah Juju Feri, staf bidang kemahasiswaan, mengabarkan kalau kami harus kembali ke asrama kampus karena perkuliahan offline akan segera berlangsung.
Kuliah offline mulai berlangsung pada Senin, 6 Juni 2022, dan kami harus sudah berada kembali di asrama pada 4 Juni 2022. Itu artinya kami akan menjalani kembali kehidupan berasrama yang mengasyikkan.
Awalnya saya sempat kaget menerima pesan tersebut. Maklum, sudah dua tahun lamanya kami kuliah secara online. Tiba-tiba kami diminta kembali ke asrama. Tentu kami semua senang meskipun kami sering bergurau dengan menyebut asrama yang terletak di Cipayung, Jakarta Timur, itu sebagai "penjara suci"
BACA JUGA: Saatnya Berhenti Merokok
Setelah menerima pesan tersebut, teman-teman mahasiswi dari berbagai daerah mulai sibuk mempersiapkan diri. Rasanya kami tak sabar untuk berjumpa dengan teman-teman dari Sabang sampai Merauke. Terbayang kami bakal melepas rindu karena tak pernah berjumpa selama pandemi.
Saat tiba di asrama, saya diterima dengan pelukan hangat dari teman-teman. Kami saling menyapa, bertanya kabar, dan tak lupa saling berbagi oleh-oleh makanan khas daerah masing-masing. Ya Allah betapa indahnya engkau menciptakan berbagai suku bangsa dan makanan khas dari berbagai daerah atas kuasa-Mu.
Semoga dengan kembalinya kami, para calon daiyah di STID Mohammad Natsir, untuk menjalani perkuliahan secara tatap muka, Allah Ta'ala akan berikan kemudahan dan keistiqomahan kepada kami. Dan semoga kami semua bisa mendakwahkan apa yang kami dapatkan di kampus ini kepada masyarakat setelah kami menyelesailan kuliah ini kelak. Aamiin. ***
Penulis: Kholifatun Naliah | mahasiswi STID M Natsir, Jakarta