Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Zidan

Mabuk, Fenomena Generasi Saat Ini

Info Terkini | 2024-07-19 03:59:03

Media sosial sempat diramaikan dengan postingan video yang mempertontonkan kondisi orang yag sedang mabuk, bahkan sampai ada yang berujung pada kematian. Sebagaimana dilansir dalam Republika.co.id, bahwa sejumlah 44 warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilaporkan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, setelah mabuk kecubung. Tidak hanya itu, dua orang lainnya dikabarkan meninggal dunia. (14/07/2024).

Namun ternyata kembali Republika.co.id menerbitkan informasi bahwa Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Adam Erwindi menyatakan video viral mabuk akibat mengonsumsi buah kecubung adalah informasi hoaks. Kesimpulan itu didapat setelah para korban berhasil dimintai keterangan penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel. (18/07/2024)

Namun mereka memang mabuk meski bukan mabuk kecubung, yakni menelan beberapa pil putih. Ada juga dari pemabuk itu yang menyebutkan beberapa merk pil yang dia telan hingga puluhan butir.

Sungguh miris, sampai hari ini pelaku mabuk semakin lama tidak semakin berkurang jumlahnya, bahkan bertambah. Jenis yang dikonsumsi pun semakin beragam. Minuman keras dioplos dengan berbagai macam zat dan obat yang bisa menambah parah halusinasi.

Mabuk adalah seburuk-buruk perilaku maksiat, mengapa saat ini tetap marak dilakukan oleh orang-orang muslim? Bukankah mereka sudah mengucapkan syahadat dengan segala konsekuensinya, termasuk taat pada syariat. Tentu saja fenomena ini karena umat Islam jauh dari agamanya. Ditambah suasana yang ada adalah kapitalisme permissivisme, semua serba boleh dan suka-suka.

Maka ketika mereka mendapatkan sedikit goncangan dalam kehidupan, larinya langsung ke mabuk karena akan mendapatkan rasa yang berbeda. Segala masalah dan beban kehidupan dan pun langsng hilang. Padahal apa yang terjadi setelah mereka sadar? Mereka akan kembali menghadapi kenyataan pahit yang menimpa hidup. Maka sebenarya ketika ada ujian hidup menyapa, yang sangat dbutuhkan hari ini adalah kekuatan iman.

Generasi hari ini telah rusak karena jauh dari pemahaman agamanya. Sedangkan penguasa tak lagi memikirkan generasi dan masa depan bangsa. Mereka hanya sibuk menikmati kekuasaannya sambil membangun dinasti dan berpikir bagaimna agar kekayaan dan kuasaan ini bisa langgeng dan dilajutkan oleh keturunannya.

Buktinya berbagai kesempatan dan falititas kemaksiatan dibuka lebar-lebar, semacam situs-situs tontotan vulgar tidak berupaya diblokir sehingga pergaulan bebas tak terkendali. Game online, judi online dan pinjaman online pun merebak menyesakkan dada. Termasuk pemandangan mabuk biasa terjadi di club-club malam dan tempat hiburan. Rasia sesekali diadakan namun izin membuka tempat hiburan tergantung suap dan pajaknya pun jadi penghasilan negara.

Berbagai proyek asing dijalankan demi mendapatkan simpati dari bangsa penjajah sehingga mereka akan mendapatkan hadiahnya. Bagaimana mereka mau memikrkan nasib bangsanya jika demikian adanya? Inilah kenyataan hidup dalam sistem Kapitalisme Demokrasi.

Saatnya umat bangun dari mimpi dan menyadari bahwa semua ini harus diakhiri. Maka tak ada cara lain selain kembali kepada sistem Islam dengan akidah Islam sebagai landasan negara dan syariat Islam akan menyempurnakan tata kelola kehidupan ini. Kehidupan yang penuh kesejahteraan dan keberkahan di bawah naungan rida Allah pun akan terwujud. Wallahu a’lam bish-shawwab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image